ARSIP
Arsip mengandung berbagai pengertian ini di pengaruhi oleh :
- Segi peninjauan
- Sudut pandang
- Pembatasan ruang lingkup
Secara etimologi arsip berasal dari bahasa Belanda “archief”, dalam
bahasa Inggris “archive”, dalam bahasa Yunani “arche” atau yang artinya
permulaan. Kemudian “arche” berkembang menjadi kata “ta archia” yang
berarti catatan. Selanjutnya kata “ta archia” berubah lagi menjadi
“archeon” yang berarti gedung pemerintahan (catatan-catatan,
bahan-bahan tertulis, piagam-piagam, surat-surat, keputusan-keputusan,
akte-akte, daftar-daftar, dokumen-dokumen, peta-peta, dsb. Dalam bahasa
Inggris arsip juga sering dinyatakan istilah file yang artinya
simpanan, yaitu berupa wadah, tempat, map, ordner, kotak, almari
cabinet, dsb).
Adapun pengertian arsip yang dibagi 2, yaitu :
- Secara umum
adalah wujud tulisan dalam bentuk corak teknis, bagaimanapun juga
dalam keadan tunggal, berkelompok atau dalam satu kesatuan bentuk
fungsi dari usaha perencanaan, pelaksanaan, dan penyelenggaran
kehidupan umumnya.
- Secara khusus
adalah kumpulan surat atau bahan penolong lainnya dengan memastikan
suatu ingatan dalam administrasi negara dibuat secara fisik (kasat
mata) atau yuridis (sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku) dengan
perkembangan organisasi yang disimpan dan dipelihara selama diperlukan.
Sedangkan menurut Undang-undang No. 7 tahun 1971, arsip adalah
Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga dan
Badan-badan Pemerintahan dalam bentuk corak apa pun, baik dalam keadaan
tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan
pemerataan. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan
Swasta atau perorangan, dalam bentuk corak apa pun, baik dalam keadaan
tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan
kebangsaan.
- B. Tujuan Pengarsipan
Adapun di bawah ini adalah tujuan dari pengarsipan, yaitu:
- Sebagai pusat ingatan dan informasi jika berkas diperlukan sebagai keterangan.
- Memberi data kepada pegawai yang memerlukan data mengenai hasil-hasil kegiatan dan pekerjaan pada masa lampau.
- Memberikan keterangan vital, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
- Membantu kita untuk membuat keputusan yang tepat.
- Membantu kita dalam berkomunikasi dengan orang lain.
- C. Macam-macam pengarsipan
Menurut fungsinya arsip dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
- Arsip dinamis
Yaitu arsip yang dipergunakan secara langsung dalam perencanaan,
pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau
dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara.
- Arsip statis
Yaitu arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk
perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun
untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi Negara.
Menurut sudut hukum dan perundang-undangan, arsip dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Arsip Otentik
Yaitu arsip yang di atasnya terdapat tanda tangan asli dengan tinta
(bukan fotokopi atau film) sebagai tanda keabsahan dari isi arsip
bersangkutan.
- Arsip Tidak Otentik
Yaitu arsip yang di atasnya tidak terdapat tanda tangan asli dengan tinta.
- D. Asas Pengarsipan
Adapun asas-asas pengarsipan sebagai berikut ini:
- Asas Sentralisasi
Sentralisasi berarti penyimpanan arsip yang dipusatkan di satu unit
kerja khusus yang lazim disebut Sentral Arsip. Semua surat-surat yang
sudah selesai diproses akan disimpan di Sentral Arsip.
Keuntungan Asas Sentralisasi:
- Ruang dan peralatan arsip dapat dihemat.
- Petugas dapat mengkonsentrasikan diri khusus pada pekerjaan kearsipan.
- Kantor hanya menyimpan satu arsip, duplikasinya dapat dimusnahkan.
- Sistem penyimpanan dari berbagai macam arsip dapat diseragamkan.
Kerugian Asas sentralisasi:
- Sentralisasi arsip hanya efisien dan efektif untuk organisasi yang kecil.
- Tidak semua jenis arsip dapat disimpan dengan satu sistem penyimpanan yang seragam.
- Unit kerja yang memerlukan arsip akan memakan waktu lebih lama untuk memperoleh arsip yang diperlukan.
- Asas Desentralisasi
Desentralisasi berarti semua unit kerja mengelola arsipnya
masing-masing. Desentralisasi cocok untuk organisasi besar dengan
ruangan yang terpisah.
Keuntungan asas desentralisasi:
- Pengelolaan arsip dapat dilakukan sesuai kebutuhan unit kerja masing-masing.
- Keperluan akan arsip mudah terpenuhi, karena berada pada unit kerja sendiri.
- Penanganan arsip lebih mudah dilakukan, karena arsipnya sudah dikenal baik.
Kerugian asas desentralisasi:
- Penyimpanan arsip tersebar di berbagai lokasi dan dapat menimbulkan duplikasi arsip yang disimpan.
- Kantor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan arsip di setiap
unit kerja, sehingga penghematan pemakaian peralatan dan perlengkapan
sukar dijalankan.
- Kegiatan pemusnahan arsip harus dilakukan setiap unit kerja dan ini merupakan pemborosan.
- Asas Kombinasi Sentralisasi-Desentralisasi
Kombinasi berarti semua arsip yang masih aktif atau masih bisa
dipergunakan atau disebut arsip aktif dikelola di unit kerja
masing-masing pengolah, dan arsip yang sudah kurang di pergunakan atau
disebut arsip inaktif dikelola di Sentral Arsip.
- E. Mengindeks
Mengindeks adalah menentukan urutan unit-unit atau bagian-bagian
dari kata tangkap yang akan disusun menurut abjad. Kata tangkap
merupakan tanda pengenal sari suatu surat atau warkat yang disimpan dan
tergantung dari sistem yang digunakan.
Unit adalah bagian kata dari kata tangkap yang mempunyai pengertian sendiri.
Peraturan-peraturan mengindeks yaitu sebagai berikut:
1. Nama orang Indonesia
2. Nama tunggal dan singkatan
3. Awalan Nama Keluarga
4. Nama perusahaan
5. Kata sandang “The”
6. Singkatan
7. Bentuk usaha dan kata sambung
8. Gelar dan pangkat
9. Nama bank dan nama sekolah
10. Gelar Nyonya (Ny./Mrs.)
- F. System Pengarsipan
Sistem pengarsipan adalah cara pengaturan atau penyimpanan arsip
secara logis dan sistematis dengan memakai abjad, numerik / nomor,
huruf ataupun kombinasi huruf dan nomor sebagai identitas arsip yang
terkait.
Ada 5 macam sistem pengarsipan, yaitu:
- Alphabetic system
- Numeric system
- Geograpich system
- Chronologic system
- Subject system
- G. Sistem Nomor
Sistem nomor adalah sistem penyimpanan dan penemuan kembali surat
berdasarkan nomor yang sudah ditetapkan. Nomor yang dimaksud adalah
nomor urut surat atau nomor kode permasalahan surat yang terdapat pada
daftar klasifikasi.
Kebaikan sistem nomor, antara lain :
- Kecepatan dan ketepatan lebih terjamin
- Sederhana dan mudah dilakukan
- Nomor folder dapat digunakan sebagai nomor referensi dalam korespondensi
- Dapat digunakan untuk penyimpanan segala macam surat dan dokumen
- Nomor folder dapat diperluas tanpa batas
Kelemahan sistem nomor adalah sebagai berikut :
- Lebih banyak waktu yang diperlukan untuk keperluan mengikndeks
- Banyak nya folder yang dapat digunakan dapat menimbulkan kesulitan
- Dibutuhkan biaya khusus untuk keperluan mengindeks dan penyediaan ruangan
- Transposisi angka-angka dapat menyebabkan kesalahan dalam penyimpanan.
Di dalam sistem nomor ada 4 macam :
- Sistem Nomor Dewey (Sistem Desimal / Klasifikasi)
Sistem ini menetapkan kode surat berdasarkan nomor yang ditetapkan
untuk surat yang bersangkutan.Yang diperlukan dalam sistem ini adalaha.
Perlengkapan yang diperlukan adalah- Filling cabinet- Guide- Folderb.
Daftar klasifikasi nomor. Kartu kendaliDalam klasifikasi, nomor adalah
daftar yang memuat semua kegiatan / masalah yang terdapat dalam kantor.
Setiap masalah diberi nomor tertentu.Dalam daftar ini terdapat tiga
pembagian yaitu- Pembagian utama, memuat kegiatan / masalah pokok dari
kantor- Pembagian pembantu, memuat uraian masalah yang terdapat pada
pembagian utama- Pembagian kecil memuat uraian masalah yang terdapat
pada pembagian pembantu.Guna daftar klasifikasi adalah- Sebagai pedoman
pemberian kode surat- Sebagai pedoman untuk mempersiapkan dan menyusun
tempat penyimpanan suratUraian guide, folder, dan surat dalam filling
cabinet- Dalam setiap laci filling cabinet diperlukan 10 guide-
Dibelakang setiap guide ditempatkan 10 folder- Surat yang terbaru dalam
setiap folder ditempatkan paling depanCara penyimpanan surat- Surat
dibaca lebih dahulu untuk mengetahui permasalahannya- Memberi kode
surat- Mencatat surat kedalam kartu kendali- Mencatat surat pada kartu
indeks- Menyimpan surat- Penyusunan surat dalam folder setiap surat
yang baru selalu ditempatkan di urutan paling depan- Menyimpan kartu
kendali.
- a. Merancang daftar klasifikasi sistem nomor Dewey
Sisem nomor Dewey menggunakan daftar klasifikasi yang sesuai dengan
permasalahan yang ada di kantor tersebut. Daftar klasifikasi nomor
adalah daftar yang memuat segala persoalan atau kegiatan yang tedapat
dalam kantor. Persoalan atau kegiatan kantor ini kita klasifikasikan
dan diberi nomor tertentu.
Kegunaan daftar klasifikasi nomor ini adalah sebagai berikut :
- Pedoman dalam pemberian nomor kode, serta
- Pedoman untuk mempersiapkan dan menyusun tempat penyimpanan surat.
Kolom –kolom yang diperlukan dalam daftar klasifikasi sistem nomor Dewey adalah sbb:
a) Lajur pembagian utama (kelompok besar)
Lajur ini memuat macam-macam kegiatan atau pekerjaan yang terdapat di kantor tersebut.
b) Lajur pembagian pembantu
Kelompok pembagian masalah utama ini diuraikan lagi dalam 10
pembagian yang disebut sebagai pembagian pembantu. Jika dalam pembagian
pembantu tersebut belum tersedia cukup uraian dalam 10 bagian maka
dapat disediakan cadangan sebanyak 10 pembagian lagi.
c) Lajur kelompok kecil
d) Dalam kelompok pembantu diuraikan lagi dalam 10 pembagian disebut pembagian kecil.
- b. Tempat dan alat penyimpanan surat dalam sistem nomor
Mengenai tempat dan alat penyimpanan surat, hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut :
a) Filling cabinet
Dalam sistem nomor Dewey ini kita memerlukan sebanyak 10 laci dan
tiap laci diberi nomor kode seperti tercantum didalam surat tersebut.
b) Guide
c) Penyimpanan dengan map (gantung)
d) Penyimpanan dengan map ordner
e) Penyimpanan dengan kotak
f) Mengkode
g) Menyortir
h) Menempatkan
- Sistem Nomor Terminal Digit
Didalam sistem ini kode penyimpanan dan kode penemuan kembali surat
memakai sistem penyimpanan menurut teminal digit, yaitu sistem
penyimpanan berdasarkan pada nomor urut dalam buku arsip.Dalam sistem
ini yang perlu dipersiapkan adalah- Perlengkapan untuk tempat
penyimpanan surat yang terdiri atas; filling cabinet 10 laci, guide
(setiap laci 10 guide), dan folder (setiap guide 10 folder)- Kartu
kendali; yang digunakan dalam sistem ini sama dengan kartu kendali yang
digunakan dalam sistem lain. Yang berbeda disini adalah mengindeks
nomor kode untuk keperluan penyimpanan dan penemuan kembali surat.-
Cara mengindeks nomor kode sebagai berikuta. Dua angka dari belakang
sebagai unit 1, yaitu menunjukkan nomor laci dan nomor guideb. Satu
angka setelah unit 1 sebagai unit 2 yaitu menunjukkan nomor folderc.
Sisa seluruh angka sesudah unit 2 sebagai unit 3 yaitu menunjukkan
surat yang kesekian dalam folder- Cara penyimpanan surat; surat dengan
nomor kode 55317, berarti surat tersebut disimpan dalam laci 10-19,
dibelakang guide 17, didalam folder nomor 3, surat yang ke 55.
- Sistem Nomor Middle Digit
Sistem ini merupakan kombinasi dari Sistem Nomor Decimal Dewey dan
Sistem Nomor Terminal Digit. Yang dijadikan kode laci dan guide adalah
dua angka yang berada di tengah, sedangkan dua angka yang berada di
depannya menunjukkan kode map, kemudian dua angka yang berada
dibelakangnya menunjukkan urutan surat yang kesekian didalam map.Dalam
sistem ini kode angka harus berjumlah enam, sehingga terdapat dua angka
ditengah, dua angka di depan dan dua angka dibelakang. Seandainya angka
kode kurang dari enam maka harus ditambahkan angka nol di depannya
sampai berjumlah enam angkla. Cara penyimpanannya sama dengan Sistem
Nomor Terminal Digit.
- Sistem Nomor Soundex (phonetic system)
Sistem Soundex adalah sistem penyimpanan warkat berdasarkan
pengelompokan nama dan tulisannya atau bunyi pengucapannya hampir
bersamaan. Dalam sistem ini nama-nama diganti dengan kode (notasi) yang
terdiri dari 1 huruf dan 3 angka.Susunan penyimpanannya adalah menurut
abjad yang diikuti urutan nomor.